Kunir
Nama
Indonesia : Kunyit
Nama Usada : Kunir
Taksonomi
Kingdom :
Plantae
Sub kingdom :
Tracheobionta
Super divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub kelas :
Zingiberidae
Bangsa :
Zingiberales
Suku :
Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Jenis :
Curcuma longa L.
(Yongxiang Yu, 2006)
Sinonim : Curcuma
domestica Valeton., C. rotunda L., C.
xanthorrhiza Naves, Amomum curcuma Jacq (World
Health Organization, 1999).
Kandungan Kimia
Kunyit mengandung protein (6,3%),
lemak (5,1%), mineral (3,5%), karbohidrat (69,4%) dan moisture (13,1%). Minyak esensial (5,8%) diperoleh dengan destilasi
uap dari rimpamg mengandung α-phellandrene (1%), sabinene (0,6%), cineol (1%),
borneol (0,5%), zingiberene (25%) dan sesquiterpines (53%). Kurkumin
(diferuloylmethane) (3-4%) menyebabkan warna kuning yang terdiri dari kurkumin I
(94%), kurkumin II (6%) dan kurkumin III (0,3%). Terdapat pula demethoxy dan
turunan kurkumin bisdemethoxy. (Chattopadhyay, 2004)
Kegunaan Secara Empiris dalam
Usada
Untuk mengobati
penyakit pada perut (Anonim a,
2008).
Cara Penggunaan
Bahan-bahannya daun gampinis dan
kunir. Cara pengobatan dengan menyembur perutnya dibuat rajahan.
Doa mantramnya seperti ini : Ang, Ung, Mang, Ong, Yang”
diucapkan 5x (Anonim a, 2008).
Efek Farmakologi
·
Efek
Farmakologi Berdasarkan Hasil Penelitian Ilmiah Sesuai Khasiat Pada Usada Tiwas
Punggung
Penyakit perut dalam Usada tidak disebutkan secara mendalam,
jadi penyakit perut dapat disebabkan oleh kram dan juga disebabkan oleh bakteri
yang dapat mengakibatkan gangguan saluran pencernaan seperti terganggunya
reabsorbsi air pada kolon. Pada hasil penelitian sudah ditemukan manfaat dari kunir dalam penelitian
ilmiah sebagai antiinflamasi dan
antibakteri.
·
Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil Penelitian Ilmiah Lain
a. Efek
Antiinflamasi
Minyak volatil dan curcumin dari Curcuma longa menunjukkan potensi efek
antiinflamasi. Pemberian curcumin secara oral memberikan efektivitas yang sama
seperti cortisone atau fenilbutazon dan satu setengah kali lebih efektif pada
kasus inflamasi kronis. Pada tikus dengan Freund’s
adjuvant-induced arthritis, pemberian Curcuma
longa secara oral dapat dengan signifikan mengurangi pembengkakan inflamasi
dibandingkan dengan kontrol. Pada monyet, curcumin menghambat agregasi
neutrofil terkait dengan peradangan. Kemampuan antiinflamasi Curcuma longa mungkin disebabkan oleh
kemampuannya dalam menghambat biosintesis prostaglandin antiinflamasi dari asam
arakidonat dan fungsi neutrofil saat
inflamasi. Curcumin juga dapat digunakan secara topical untuk melawan
peradangan dan iritasi yang disebabkan oleh kondisi kulit dan alergi (Akram et al, 2010).
b. Efek
gastrointestinal
Unsur dari Curcuma longa memberikan efek perlindungan pada saluran pencernaan.
Sodium curcuminate menghambat kejang usus dan p-tolymethylcarbinol
meningkatkan
gastrin, secretin,
bikarbonat, dan sekresi enzim pankreas. Kunyit juga
telah terbukti dapat menghambat pembentukan ulkus yang disebabkan oleh stres, alkohol, indomethacin, ligasi pilorus, dan
reserpin,dimana secara signifikan meningkatkan mukus pada dinding lambung tikus
yang mengalami masalah pencernaan
(M. Akram et al, 2010).
c. Efek
antimikroba.
Ekstrak kunyit dan
minyak esensial dari Curcuma Longa mampu menghambat
pertumbuhan berbagai bakteri, parasit, dan jamur patogen. Sebuah studi yang dilakukan terhadap anak ayam yang
terinfeksi parasit Eimera maxima
menunjukkan bahwa
diet yang dilengkapi
dengan 1% kunyit mengurangi lesi usus kecil dan meningkatkan berat badan anak ayam. Studi lain yang dilakukan terhadap babi guinea yang terinfeksi
dermatofit, kapang atau ragi, menunjukkan bahwa minyak kunyit yang dioleskan secara topikal mampu menghambat infeksi dermatofit dan jamur patogenik,
tetapi baik kurkumin ataupun minyak kunyit tidak mampu mempengaruhi
isolat ragi. Terjadi perbaikan pada lesi babi guinea yang terinfeksi oleh dermatofit dan
jamur. Pasca tujuh hari penggunaan kunyit, lesipun menghilang. Kurkumin juga
ditemukan memiliki aktivitas moderat terhadap Plasmodium falciparum dan
Leishmania
(M.
Akram et al, 2010).
No comments:
Post a Comment