Ekstraksi
Ekstraksi
adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya dengan menggunakan
pelarut yang sesuai (Kristanti dkk, 2008). Pada prinsipnya terjadi tiga tahapan
proses pada waktu ekstraksi, yaitu: (1) penetrasi pelarut ke dalam sel tanaman
dan pengembangan sel, (2) disolusi komponen yang tertarik (terekstraksi), dan
(3) difusi bahan yang terekstraksi ke luar sel (Kusmardiyani dan As’ari, 1992).
Ekstraksi
padat-cair (Maserasi)
Maserasi adalah suatu contoh metode ekstraksi
padat-cair bertahap yang dilakukan dengan jalan padatan terendam dalam suatu
pelarut(Kristanti dkk, 2008).Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif
dan zat aktif akan larut (Indraswari, 2008). Salah satu keuntungan metode
maserasi adalah cepat, terutama jika maserasi dilakukan pada suhu didih
pelarut. Waktu redam bahan dalam pelarut bervariasi antara 15-30 menit tapi
kadang-kadang sampai 24 jam. Jumlah perlaut yang diperlukan cukup besar, antara
10-20 kali jumlah sampel (Kristanti dkk., 2008).
Ekstraksi
cair-cair
Ekstraksi
cair – cair adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai dimana substansi yang diekstraksi terdapat
dalam campurannya yang berbentuk air (Kristanti dkk, 2008). Ekstraksi cair-cair
digunakan sebagai cara untuk pra perlakuan sampel atau clean up sampel untuk memisahkan analit-analit dari
komponen-komponen matriks yang mungkin menggangu pada saat kuantifikasi atau
deteksi analit. (Gandjar dan Rohman, 2007). Dalam bentuk paling sederhana,
suatu aliquot larutan air digojog dengan pelarut organik yang tidak campur
dengan air. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair – cair melibatkan ekstraksi
analit dari fase air ke dalam pelarut organik yang bersifat nonpolar atau agak
polar yang ditentukan oleh distribusi Nerst atau Hukum Partisi yang menyatakan
bahwa “pada konsentrasi dan tekanan yang konstan, analit akan terdistribusi
dalam proporsi yang selalu sama diantara dua pelarut yang tidak saling campur”
(Gandjar dan Rohman, 2007).
No comments:
Post a Comment