1) Daerah paru-paru:
Saluran
pernapasan dimulai pada hidung dan berakhir jauh di dalam paru-paru di kantong
alveolar (alveolar sac).
2) Daerah nasofaring:
Daerah
ini disebut juga sebagai "saluran udara bagian atas", yang melibatkan
saluran pernapasan dari hidung turun ke ke laring.
3) Daerah
trakeo-bronkial:
Daerah
ini juga disebut sebagai "saluran udara penghantar ", yang dimulai
dari laring dan memanjang melalui trakea, bronkus, bronkiolus, dan dan berakhir
di bronkiolus terminal.
4) Daerah alveolar:
Disebut
juga sebagai "saluran udara pernafasan", "saluran udara
perifer" atau "daerah paru". Terdiri dari bronkiolus
respiratorius, saluran alveolar dan alveoli.
Epitel Paru-paru:
Paru-paru mengandung lebih dari 40 jenis
sel yang berbeda.
Bronkus :
Bronkus dilapisi terutama oleh sel piala
(goblet)dan sel bersilia. Beberapa sel serous, sel kuas (brush) dan sel Clara
Sel juga ada dengan beberapa sel Kulchitsky.
Bronkiolus
Bronkiolus
dilapisi terutama oleh sel kuboid bersilia. Frekuensi sel piala(goblet) dan sel
serus menurun secara bertahap di sepanjang saluran udara sementara jumlah sel
Clara meningkat.
Daerah
alveolar :
Daerah
ini merupakan daerah tanpa lendir dan memiliki banyak epitel pipih, yang
menjadi jenis simple skuamus, dengan ketebalan 0,1-0,5 μm. Dua jenis utama sel
epitel yang ada:
-
Pneumocytes Tipe-I: sel tipis yang
melapisi jalan sepanjang saluran udara-darah yang sangat pendek untuk difusi
gas dan obat molekul. Pneumosit Tipe-I menempati sekitar 93% dari luas
permukaan kantung alveolar, meskipun hanya setengah jumlah darisel tipe-II.
-
Pneumocytes Tipe-II: sel kuboid yang
menyimpan dan mengeluarkan surfaktan paru. Makrofag alveolar berjumlah sekitar
3% dari sel-sel di daerah alveolar. Sel-sel fagositik ini memburu dan mentransport
partikulat menuju kelenjar getah bening dan escalator mukosiliar.
Sel bersilia:
Di daerah trakeobronkial, proporsi yang
tinggi dari sel-sel epitel yang bersilia menyebabkan hampir selurh saluran
udara sentral tertutup oleh silia. Menjelang batas pinggir daeah
trakeobronkial, silia akan berkurang dan tidak ada silia dalam daerah alveolar.
Sel-sel bersilia masing-masing memiliki sekitar 200 silia dengan banyakdiselingi
mikrovili, dan memiliki panjang sekitar 1-2 μm. Silia merupakan proyeksi
seperti-rambut dengan diameter sekitar 0,25 μm dan panjang sekitar 5 μm.
Sel-sel tersebut tertimbun dalam cairan pelapis epitel, disekresikan terutama
dari sel-sel serosa di kelenjar sub-mukosa. Ujung dari silia melalui cairan
pelapis epitel menuju lapisan mucus yang disekresikan dari sel goblet. Silia
bergerak secara simultan untuk mendorong lendir di sepanjang saluran udara
menuju tenggorokan.
No comments:
Post a Comment