Sunday, June 23, 2013

Terapi Penanganan Kolesterol pada pasien stroke iskemik



           Menurut The WHO Task Force on Stroke  and other Cerebrovascular Disorders (1988), salah satu faktor risiko stroke iskemik adalah peningkatan kadar lemak darah (kolesterol, trigliserida, LDL) (Gofir, 2009). Rekomendasi saat ini adalah LDL kurang dari 100 mg/dl pada pasien yang pernah mengalami iskemik serebral dan jika terdapat faktor risiko multiple, direkomendasikan LDL kurang dari 70 mg/dl. Panduan American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa pasien stroke dengan kenaikan lipid maupun adanya bukti bahwa stroke berasal dari aterosklerosis dapat diterapi dengan statin (Always dan John, 2009). Statin selain dapat menurunkan kadar lipid, juga dapat menstabilkan aliran darah dan memperlambat progresi aterosklerosis (Gofir, 2009). Baru-baru ini, Heart Protection Study diterbitkan dan menyatakan bahwa terdapat bukti simvastatin 40 mg/hari dapat mengurangi risiko stroke pada individu yang berisiko tinggi (termasuk pasien dengan stroke sebelumnya) sebesar 25% (p <.0001) (Dipiro et all., 2005). Pasien stroke iskemik atau TIA dengan HDL-C yang rendah dapat dipertimbangkan untuk terapi dengan niacin atau gemfibrozil (Sacco et al., 2006).
 Obat penurun kolesterol dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu a) resin pengikat empedu yang bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah, contoh obat ini adalah kolesteramin dan kolestipal, b) penghambat sintesis lipoprotein yang bekerja dengan cara mengurangi kecepatan pembentukan VLDL dan meningkatkan HDL, contoh obat ini adalah niasin, c) penghambat HMG-KoA reduktase atau golongan statin yang bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif enzim HMG-KoA reduktase, contoh obat ini adalah fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin, dan atorvastatin, yang terakhir d) derivat asam fibrat yang bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, contoh obat ini adalah siprofibrat, simfibrat, bezafibrat, klofibrat, fenofibrat, dan gemfibrosil (Syarif et al., 2003).

No comments:

Post a Comment